Halo sahabat chemistrylovers, Pernahkah kalian menyalakan korek api? Bagaimana caranya
supaya korek api dapat menyala? Kalian tentu membutuhkan tempat untuk
menggesekkan kepala korek bukan, selain itu juga diperlukan energi lebih kuat
supaya api dapat menyala. Begitu pula, suatu reaksi juga membutuhkan cara
khusus supaya reaksi terjadi dapat menghasilkan produk. Untuk memahami lebih
lanjut akan kita pelajari pada pembahasan kali ini tentang teori tumbukan yang
menjelaskan bagaiamana reaksi dapat terjadi.
Terjadinya Reaksi
Kimia Berdasarkan Teori Tumbukan
Teori
tumbukan dapat menjelaskan bagaimana reaksi kimia dapat berlangsung. Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi
karena adanya partikel-partikel yang saling bertumbukan. Seberapa
cepat reaksi berlangsung sebanding dengan jumlah tumbukan efektif antara
partikel-partikel yang bereaksi setiap detik. Tumbukan
terjadi jika dua molekul atau lebih permukaannya saling bersentuhan pada satu
titik. Pengertian satu titik disini adalah jika dianggap bentuk molekul bulat
seperti bola, maka pada pertemuan tersebut jarak antar pusat inti sama dengan
diameternya untuk jenis molekul yang mempunyai ukuran sama.
Tidak
semua tumbukan yang terjadi antara partikel reaktan dapat menghasilkan reaksi
kimia. Hanya sebagian keecil dari seluruh tumbukan yang terjadi yang dapat
menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi kimia
dikenal dengan istilah tumbukan efektif.
Agar terjadi tumbukan yang efektif
diperlukan syarat, yaitu: a) orientasi tumbukan molekul harus tepat dan b)
energi kinetik tumbukan cukup.
1. Orientasi
Agar terjadi reaksi kimia, partikel -
partikel pereaksi yang bertumbukan harus mempunyai orientasi yang tepat. Orientasi
merupakan arah atau posisi antarmolekul yang bertumbukan. Perhatikan contoh
reaksi berikut!
2NO2Cl
→ 2NO2
+ Cl2
Reaksi
di atas berlangsung melalui dua tahap reaksi. Salah satu tahapnya melibatkan
tumbukan antara NO2Cl dengan
atom Cl :
NO2Cl + Cl → NO2 + Cl2
Orientasi NO2Cl ketika ditabrak oleh atom Cl
sangat menentukan efektif tidaknya tumbukan yang terjadi, seperti diperlihatkan
pada gambar berikut.
a) tumbukan tidak efektif, b) tumbukan efektif
Gambar a)
menunjukkan bahwa orientasi NO2Cl dan Cl kurang tepat sehingga
tumbukan yang dihasilkan kurang efektif dan tidak terjadi reaksi. Gambar b) menunjukkan
orientasi yang tepat antara NO2Cl dan Cl. Tumbukan efektif yang
terjadi menyebabkan ikatan N – Cl putus
dan ikatan Cl –Cl terbentuk sehingga diperoleh NO2 dan Cl2
setelah reaksi.
2. Energi Kinetik
Tidak semua tumbukan dengan orientasi yang tepat disertai dengan
energi yang cukup untuk terjadinya reaksi kimia. Hal ini adalah alasan utama
mengapa hanya sebagian kecil tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi kimia.
Tumbukan antar partikel harus mempunyai energi minimum yang lebih besar dari
pada energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi merupakan jumlah
energi minimum yang dibutuhkan dalam suatu tumbukan untuk mengawali terjadinya
reaksi kimia. Energi aktivasi dari setiap reaksi kimia bervariasi.
Untuk dapat memutuskan ikatan semula dan membentuk ikatan
baru, inti atom dari masing-masing
partikel yang bertumbukan harus berada pada jarak tertentu yang menungkinkan
terjadinya ikatan. Hanya partikel yang bergerak cepat dengan energi kinetik
besar yang dapat bertumbukan sehingga dihasilkan energi tumbukan yang cukup untuk
reaksi kimia terjadi. Jika energi aktivasi tidak terlampaui, maka reaksi kimia
tidak akan terjadi, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut:
Pada gambar di atas diperlihatkan meskipun banyak molekul O3 dan NO
yang bertumbukan, tapi hanya a) yang energi tumbukannya cukup sehingga
terbentuk produk O2 dan NO2, sedangkan molekul reaktan
pada b) dan c) hanya bersinggungan dan akhirnya terpisah satu dengan yang
lainnya.
A. Pengaruh Suhu
Konsep energi aktivasi dapat
menjelaskan bagaimana laju reaksi meningkat ketika suhunya ditingkatkan.
Semakin tinggi suhu, gerakan partikel reaktan akan semakin cepat sehingga
memungkinkan semakin banyak tumbukan dengan energi yang cukup untuk terjadinya
reaksi
(a) tumbukan antar partikel pada suhu rendah
(b) tumbukan antar partikel pada suhu tinggi
B. Konsentrasi
Konsentrasi menunjukan perbandingan
jumlah partikel dan volume. Semakin tinggi konsentrasi, jumlah partikel yang
terdapat pada proses reaksi semakin banyak. Banyaknya jumlah partikel ini
memungkinkan tumbukan efektif yang terjadi lebih banyak.
(a) tumbukan pada konsentrasi
kecil (b) tumbukan pada konsentrasi besar
C. Tekanan dan volume
Tekanan dan volume berbanding
terbalik. Jika tekanan diperbesar, maka volume akan semakin kecil. Jika tekanan
diperkecil, maka volume akan semakin besar. Dengan konsentrasi yang tetap, perubahan
tekanan dan volume akan mempengaruhi ruang gerak partikel zat. Jika volumenya
diperkecil akibat tekanan yang diperbesar, maka ruang gerak partikel semakin
kecil dan menyebabkan kemungkinan tumbukan efektif terjadi semakin banyak.
peningkatan tekanan akan memperkecil volume
D. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat
menurunkan energi aktivasi. Jika energi aktivasi dapat diturunkan oleh katalis,
maka energi tumbukan yang diperlukan untuk terjadinya reaksi pada tumbukan
efektif menjadi lebih sedikit.
Grafik energi pengaktifan
berkurang dengan adanya katalis
E. Luas Permukaan
Luas permukaan yang dimaksud
adalah luas permukaan bidang sentuh tempat terjadinya reaksi. Semakin besar permukaan maka kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan
semakin kecil juga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif.
(a) tumbukan pada
luas permukaan kecil
(b) tumbukan pada luas permukaan besar
Nah, dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa : 1) reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan antara partikel-partikel reaktan; 2) reaksi terjadi jika tumbukan memiliki orientasi yang tepat dan energi yang dihasilkan lebih besar dari energi aktivasi; 3) cepat lambatnya reaksi kimia dipengaruhi oleh frekuensi tumbukan dan energi yang dihasilkan dari tumbukan tersebut sehingga laju reaksi dapat dipercepat dengan mengatur beberapa faktor yang mempangaruhi proses tumbukan antara reaktan. begitulah proses terjadinya reaksi kimia. Untuk lebih jelas terkait laju reaksi dapat dilihat pada link berikut.
link terkait:
No comments:
Post a Comment