Sahabat chemistrylovers, pada halaman sebelumnya kita telah membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. nah pada halaman ini kita akan membahasa tentang hukum laju reaksi dan ordo reaksi. Dari
percobaan penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa laju reaksi akan menurun
dengan bertambahnya waktu. Hal itu berarti ada hubungan antara konsentrasi zat
yang tersisa saat itu dengan laju reaksi. Dari percobaan-percobaan diketahui
bahwa umumnya laju reaksi tergantung pada
konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal sebagai hukum
laju reaksi atau persamaan laju reaksi. Pada umumnya
hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zatpereaksi hanya diturunkan
dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju
reaksi disebut orde reaksi.
Untuk reaksi berikut:
a
A + b B → c C + d D
persamaan
laju reaksi ditulis:
r = k. [A]m.[B]n
Keterangan:
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter
[B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter
m = orde reaksi terhadap zat A
n = orde reaksi terhadap zat B
Konstanta laju (k) adalah konstanta
kesebandingan atau proporsionalitas antara laju reaksi dan konsentrasi reaktan.Berdasarkan eksperimen, lajureaksi meningkat tajam dengan naiknya suhu.
Svante Arrhenius menyatakan bahwa tetapan laju bervariasi secara eksponensial
dengan kebalikan dari suhu.Persamaannya adalah sebagai berikut:
dengan
k = tetapan laju reaksi, Ea = energi pengaktifan reaksi, A = tetapan Arrhenius,
T = temperatur dalam K, dan R = tetapan gas ideal. Energi pengaktifan adalah
energi minimum agar molekul-molekul dapat bereaksi. Semakin tinggi temperatur,
nilai eksponen negatif semakin kecil, sehingga nilai k semakin besar yang
berarti bahwa laju semakin cepat
Beberapa contoh reaksi dan
persamaan laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut!
Contoh reaksi dan rumus laju reaksi berdasarkan
hasil percobaan
Orde reaksi dapat ditentukan dari
persamaan laju reaksi. Misalnya pada reaksi berikut:
Orde reaksi terhadap H2
= orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua, dan orde reaksi total adalah
tiga. orde reaksi ditentukan melalui hasil percobaan dan tidak bergantung pada
persamaan stoikiometri. Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan
reaksi kimia adalah orde nol, orde
satu dan orde dua.
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol,
jika besarnya laju reaksi tersebut tidakdipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi.
Artinya,seberapapun peningkatan konsentrasi pereaksitidak akan mempengaruhi
besarnya laju reaksi.Secara grafik, reaksi yang mempunyai ordenol dapat dilihat
pada gambar berikut.
Suatu reaksi kimia dikatakan
mempunyai orde satu, apabila besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan
besarnyakonsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua
kali semula, maka laju reaksijuga akan meningkat besarnya sebanyak (2)1
atau2 kali semula juga.Secara grafik, reaksi orde satu dapat digambarkan seperti
terlihat pada gambar berikut.
Persamaan
laju reaksi: r = k [A]
Suatu reaksi dikatakan mempunyai
orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan pangkat dua dari peningkatan konsentrasi
pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka
laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila
konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3)2
atau 9 kali semula. Secara grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada gambar berikut.
Seperti itulah cara menentukan ordo reaksi dan konstanta reaksi kimia, untuk lebih jelasnya kalian bisa berlatih pada halaman berikutnya.
No comments:
Post a Comment