--> Sifat Senyawa Senyawa Hidrokarbon | Ibeli Ketut

Wednesday, June 26, 2019

Sifat Senyawa Senyawa Hidrokarbon

| Wednesday, June 26, 2019
Hay sahabat chemistrylovers, halaman sebelumnya kita sudah membahas tentang isomer dari senyawa hidrokarbon, ada berapa jenis isomer yang kalian ketahui? tentu masih ingat bukan? nah pada halaman ini admin akan menjelaskan sifat-sifat dari senyawa hidrokarbon tersebut. sifatnya dibagi manjadi dua yaitu sifat fisika dan sifat kimia. untuk lebih jelasnya mari kita pahami materi yang akan admin paparkan berikut!

Sifat Senyawa Hidrokarbon
1. Sifat fisik 
- Titik didih dan titik leleh
pada temperatur kamar (25 C) dan tekanan satu atmosfer senyawa alkana memiliki wujud yang berbeda-beda. Untuk mengetahui wujud alkana dapat dilihat dari titik didih dan titik lelehnya. Perhatikan data titik didih dan titik leleh senyawa alkana pada tabel berikut ini :
Tabel i. Hubungan Massa molekul relatif (Mr) dengan titik leleh dan titik didih senyawa hidrokarbon
No.
Nama
Rumus molekul
Mr
Titik leleh (oC)
Titik didih (oC)
1.
Metana
CH4
16
-183
-162
2.
Etana
C2H6
30
-172
-88,5
3.
Propana
C3H8
44
-187
-42
4.
n-butana
C4H10
58
-138
0
5.
Isobutana
C4H10
58
-159
-12
6.
n-pentana
C5H12
72
-130
36,0
7.
Isopentana
C5H12
72
-160
28
8.
Neopentana
C5H12
72
-17
9,5
9.
Heksana
C6H14
86
-95
69
10.
Heptana
C7H16
100
-90,5
98
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
1. Jika harga Mr semakin besar atau jumlah atom C semakin banyak, harga titik leleh dan titik didih semakin besar, dan
2. Senyawa alkana yang memiliki rantai cabang (misalnya, isobutana dan isopentana) memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih kecil dari senyawa alkana yang memiliki rumus molekul sama,tetapi memiliki rantai lurus dan tidak bercabang.
Suatu zat yang memiliki titik didih kurang dari 25 oC, pada keadaan standar (25 oC, 1 atm) zat tersebut berwujud gas. Adapun zat yang memiliki titik leleh kurang dari 25 oC dan titik didih di atas 25 oC dalam keadaan standar zat tersebut berwujud cair. Jika suatu zat memiliki harga titik leleh di atas 25 oC, dapatkah anda memperkirakan wujud zat tersebut pada keadaan standar?
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa senyawa alkana memiliki wujud:
1.   Gas = dari metana sampai dengan isobutana
2.   Cair = dari n-pentana sampai dengan heptadekana, dan
3.   Padat = dari oktadekana sampai dengan hektana
Data hubungan titik didih dan titik leleh dengan Mr tersebut juga dapat dibuat dalam bentuk grafik seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pada keadaan standar,
1.   Dari CH4 hingga C4H10, berwujud gas;
2.   Dari C5H12 hingga C17H36, berwujud cair, dan
3.   Dari C18H38 dan seterusnya, berwujud padat.

- kelarutan dalam air
Semua hidrokarbon golongan alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti CCl4 atau atau sedikit polar (dietil eter atau benzena).

- massa jenis
Golongan alkana memiliki massa jenis yang lebih kecil dari pada massa jenis air (1 kg/l). Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu berada pada di atas

2. Sifat Kimia Hidrokarbon

Perhatikan gambar di samping! Daun perupakan senyawa organik yang tersusun dari atom C, H, dan O. Ketika daun dibakar akan menghasilkan asap dan arang atau abu sisa pembakaran. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Tersusun dari apa asap dan abu/arang tersebut? Pembakaran merupakan salah satu reaksi kimia. Pembakaran sering disebut dengan reaksi oksidasi karena dalam reaksi tersebut senyawa akan bereaksi dengan oksigen. Selain bereaksi dengan oksigen, senyawa hidrokarbon dapat juga mengalami jenis reaksi lainya. Seperti reaksi subtitusi, reaksi adisi, reaksi eleminasi, dan reaksi polimerisasi. Reaksi-reaksi pada senyawa hidrokarbon terjadi akibat adanya pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen antar atom C dan H atau atom C dan C pada ikatan ranagkap. Perbedaan jenis ikatan pada alkana, alkena, dan alkuna menyebabkan reaksi-reaksi yang terjadi pun berbeda. Masing-masing reaksi yang dapat dialami oleh senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut.
a. Reaksi Pembakaran (oksidasi)
Reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon merupakan reaksi senyawa dengan oksigen. hasil reaksinya berupa gas CO2, air dan energy. Contoh reaksi oksidasi yaitu,
Reaksi oksidasi alkana paling banyak dimanfaatkan karena energy yang dihasilkan cukup besar. Sehingga alkana digunakan sebagai bahan bakar baik bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas. Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan gas CO2. Sedangkan, pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO.

b. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian suatu atom atau gugus atom yang terikat pada atom C dalam suatu molekul oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi biasa terjadi pada alkana. Alkana dapat bereaksi dengan Cl2 dengan bantuan sinar matahari. Persamaan umum reaksi subtitusi adalah sebagai berikut.
Contoh reaksi antara alkana dengan Cl2 yaitu

c. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan rantai (pengubahan ikatan yang awalnya memiliki ikatan rangkap dan kemudian menjadi ikatan kovalen tunggal atau pengubahan ikatan tak jenuh menjadi jenuh). Senyawa etena (C2H4) dapat diubah menjadi senyawa etana dengan menambah dua atom H. secara umum reaksi adisi untuk senyawa alkena dapat digambarkan sebagai berikut.
Reaksi adisi dapat dilakukan oleh beberapa senyawa seperti hidrogen (H2), halogen (Mis: Br2) dan hidrogen halida/asam halida (mis: HCl).
 Adisi oleh H2
-  Adisi oleh halogen
- Adisi oleh hidrohalogen

Perlu kalian ingat bahwa Pada reaksi adisi oleh hidrohalogen berlaku hukum Markovnikov ”Atom H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak atau gugus alkil yang lebih kecil”

d. Reaksi Eleminasi
Reaksi eleminasi Reaksi pengeluaran gugus atom dari dua atom C yang berdekatan pada senyawa jenuh sehingga terbentuk senyawa tak jenuh atau senyawa yang mempunyai ikatan rangkap. Melalui mekanisme reaksi ini alkena atau alkuna dapat dibuat dari senyawa alkana. Ada beberapa jenis reaksi eleminasi, yaitu:
- Reaksi dehidrogenasi (penarikan hidrogen)
Contoh:

Pemanasan etana dengan katalis Cr2O3.AsO3

- Reaksi dehidrasi (penarikan air)
Contoh: 
- Reaksi dehidrohalogenasi (penarikan HX)

Nah demikianlah sifat senyawa hidrokarbon. untuk lebih memahami materi di atas lebih baik kita berlatih membuat reaksi - reaksi senyawa hidrokarbon. untuk lebih jhelasnya kerjakanlah latihan-latihan berikut!






SELAMAT BERLATIH---SALAM CHEMBUCKET---






Related Posts

No comments:

Post a Comment