--> latihan I tata nama senyawa | Ibeli Ketut

Monday, February 18, 2019

latihan I tata nama senyawa

| Monday, February 18, 2019

Tata Nama dan


Rumus Senyawa Kimia
Coba perhatikan benda-benda yang ada pada sekeliling kalian! Setiap benda yang kalian lihat tentu memiliki nama. Begitu pula dengan teman-teman kalian di kelas. Tak satu orang pun yang tidak memiliki nama. Sebuah nama memiliki peran yang sangat penting. Nama berfungsi sebagai identitas diri. Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika suatu benda tidak mempunyai nama! Bagaimana halnya dengan zat kimia yang ada di sekitar kalian? Apakah juga memiliki nama?
Kita ambil contoh garam dapur. Rumus kimia garam dapur adalah NaCl. Salah satu nama kimianya adalah natrium klorida. Negara-negara lain menyebut senyawa ini dengan nama sodium chloride, natrium chloratum, dan cloreto de sodio. Setiap negara mempunyai nama zat tersebut yang berbeda. Untuk menyeragamkan penamaan yang berbeda-beda ini, IUPAC telah menetapkan rumus kimia yang berlaku universal.
Setiap zat kimia memiliki identitas berupa nama kimia dan rumus kimianya. Kosakata dalam bahasa kimia banyak terkait dengan nama dan rumus kimia. Penulisan nama dan rumus kimia sangat penting karena keduanya merupakan identitas yang membedakan satu zat dengan zat lain. Hal ini juga diperlukan dalam menyatakan reaksi kimia dalam suatu persamaan kimia. Bagaimana penerapan aturan IUPAC dalam penamaan kimia dan rumus kimia? Simaklah uraian berikut dengan seksama.

Rumus dan Tata Nama Senyawa
Tabel di atas menggambarkan nama IUPAC dan nama umum atau dagang dari berbagai senyawa kimia yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimanakah tata cara penamaannya?
Pemberian nama suatu senyawa memerlukan cara yang sistematis. Penamaan senyawa diatur oleh IUPAC  (International Union for Pure and Applied Chemistry) berdasarkan hasil kesepakatan para ilmuwan. Hal ini bertujuan agar nama setiap senyawa di seluruh dunia sama. Terdapat dua kelompok besar senyawa yang sistem penamaannya akan kita pelajari, yaitu  senyawa anorganik dan senyawa organik.

Rumus Kimia Senyawa Anorganik
Sebelum kita mempelajari tata nama sebuah senyawa, kita harus mengetahui terlebih dahulu rumus kimia senyawa tersebut. Rumus kimia menunjukkan jenis dan jumlah atom-atom penyusun dalam setiap molekul senyawa.

1.      RUMUS SENYAWA BINER LOGAM – NON LOGAM
·         Unsur logam ditulis pertama, kemudian diikuti unsur nonlogam.
·         Unsur logam membentuk kation, dan unsur nonlogam membentuk anion.
·         Jumlah total muatan ion-ion penyusun suatu senyawa = 0.
·         Angka indeks (subskrip) menunjukkan jumlah atom/ion dalam setiap molekul.
·         Jika jumlah atom/ion dalam senyawa = 1, maka angka indeks tidak perlu ditulis.
·         Angka muatan ion dari suatu unsur  akan menjadi angka indeks unsur yang lain.
·         Jika muatan kation = muatan anion, maka angka indeks tidak perlu ditulis.

2.       RUMUS SENYAWA BINER NON LOGAM – NON LOGAM
·         Rumus senyawa biner non logam – non logam dituliskan
·         Angka indeks (subskrip) menunjukkan jumlah atom dalam setiap molekul.
·    Unsur yang memiliki harga elektronegatif lebih rendah ditulis sebagai unsur pertama, dan unsur yang memiliki harga elektronegatif lebih tinggi ditulis sebagai unsur kedua.
·    Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut.Unsur kedua lebih bersiafat non logam daripada unsur pertama.
B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I-Br-Cl-O-F
Contoh : Senyawa PCl3 menunjukkan bahwa unsur Cl lebih elektronegatif daripada unsur P sehingga Cl ditulis sebagai unsur kedua. Rumus kimia PCl3 menunjukkan bahwa pada setiap molekul PCl3 terdapat 1 atom P dan 3 atom Cl.
·    Namun ada beberapa senyawa non logam-nonlogam yang tidak mengikuti aturan karena sudah dikenal sebagai nama umum.
B2H6 : Diborana                                  PH3 : Fosfin
CH4 : Metana                                      H2O : air
SiH4 : Silana                                       H2S : asam sulfida
NH3 : Ammonia

Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tidak mengandung atom karbon organik. Pembahasan tata nama senyawa anorganik yang kita pelajari meliputi:
·         Senyawa biner dari logam-non logam
·         Senyawa biner dari non logam - non logam
·         Senyawa yang mengandung ion poliatom
·         Senyawa asam dan basa.
·         Senyawa hidrat

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya tersusun atas dua jenis unsur. Senyawa biner dari logam dan non logam umumnya adalah senyawa ion. Logam membentuk ion positif (kation) dan non-logam membentuk ion negatif (anion). Nama kation logam dan anion non-logam (monoatom) diberikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Beberapa kation dan anion monoatomik
Ø  Tata nama senyawa biner logam dan non-logam adalah sebagai berikut.
         a.          - Untuk logam yang memiliki satu bilangan oksidasi (logam utama), maka penamannya
         a.          - Untuk unsur logam yang memiliki beberapa bilangan oksidasi (logam transisi), maka penamannya:
Sebagai contoh, senyawa FeO dan Fe2O3. Fe dapat membentuk kation Fe2+ dan Fe3+, maka:


link berikut merupakan tempat kalian melatih kembali pemahaman kalian untuk materi pemberian tata nama senyawa kimia. selamat berlatih!

Related Posts

No comments:

Post a Comment