--> Tata Nama Senyawa dan Penyetaraan Reaksi Kimia | Ibeli Ketut

Sunday, February 24, 2019

Tata Nama Senyawa dan Penyetaraan Reaksi Kimia

| Sunday, February 24, 2019

Penamaan senyawa sangat penting dilakukan untuk mempermudah dalam proses mempelajari senyawa-senyawa kimia. Di alam terdapat banyak senyawa kimia yang terbentuk secara alami ataupun disintetis oleh para ilmuan untuk kepentingan tertentu. Seiring perkembangan teknologi dalam ilmu sains semakin banyak pula senyawa - senyawa kimia yang dihasilkan. Senyawa biasanya diwakili oleh rumus kimia atau rumus molekul senyawa tersebut, namun saat penyebutan sangat sulit rasanya menyebutkan rumus molekul. untuk itu IUPAC membuat aturan-aturan bagaimana cara memberi nama suatu senyawa baik senyawa ion (binner dan poliatom) maupun senyawa kovalen.

Tata Nama Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tidak mengandung atom karbon organik. Pembahasan tata nama senyawa anorganik yang kita pelajari meliputi:
·         Senyawa biner dari logam-non logam
·         Senyawa biner dari non logam - non logam
·         Senyawa yang mengandung ion poliatom
·         Senyawa asam dan basa.
·         Senyawa hidrat
·        

1. Senyawa Biner dari Logam dan Non Logam
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya tersusun atas dua jenis unsur. Senyawa biner dari logam dan non logam umumnya adalah senyawa ion. Logam membentuk ion positif (kation) dan non-Logam membentuk ion negatif (anion). Nama kation logam dan anion non-logam (monoatom) diberikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Beberapa kation dan anion monoatomik

Kation
Nama  sistematik
Li+
Ion Litium
Na+
Ion Natrium
K+
Ion Klaium
Rb+
Ion Rubidium
Ag+
Ion perak
Mg2+
Ion Magnesium
Ca2+
Ion Kalsium
Sr2+
Ion Stronsium


Anion
Nama Sistematik
H-
Ion Hidrida
N3-
Ion nitrida
As3-
Ion arsenida
S2-
Ion sulfida
F-
Ion florida
Cl-
Ion klorida
Br-
Ion bromida
I-
Ion iodida
O2-
Ion oksida














Ø  Tata nama senyawa biner logam dan non-logam adalah sebagai berikut.
         a.          -- Untuk logam yang memiliki satu bilangan oksidasi (logam utama), maka penamannya
nama logam + (spasi) + nama non logam + -ida.

Rumus kimia
Kation logam
Nama kation logam
Anion Non Logam
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
NaCl
Na+
Ion natrium
Cl-
Ion klorida
Natrium klorida.
MgI2
Mg2+
Ion magnesium
I-
Ion iodida
Magnesium Iodida

         b.         -- Untuk unsur logam yang memiliki beberapa bilangan oksidasi (logam transisi), maka penamannya:
nama logam+ (bilangan oksidasi yang ditulis dalam angka romawi) + (spasi) + nama non logam +  -ida

Sebagai contoh, senyawa FeO dan Fe2O3. Fe dapat membentuk kation Fe2+ dan Fe3+, maka:
Rumus kimia
Kation logam
Nama kation logam
Biloks logam
Anion Non Logam
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
FeO
Fe2+
Ion besi(II)
+2
O2-
Ion oksida
besi(II) oksida
Fe2O3
Fe3+
Ion besi(III)
+3
O2-
Ion oksida
besi(III) oksida
Catatan: Unsur yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu umumnya adalah unsur golongan transisi. Dalam nama tradisional, kation yang memiliki muatan lebih tinggi biasanya berakhiran-i dan yang lebih rendah berakhiran-o
Contoh :  FeO = Ferro Oksida
                 Fe2O3 = Ferri Oksida

Nama Logam dalam bahasa latin (diberi akhiran –o untuk biloks yang lebih rendah , dan diberi akhiran –i untuk biloks yang lebih tinggi) + SPASI + Nama Non Logam, dan diberi kahiran -ida


2. Senyawa Biner dari Non Logam dan Non Logam

Senyawa biner dari dua non logam umumnya adalah senyawa kovalen. Senyawa ini terbentuk dari penggabungan dua jenis unsur melalui pembentukan ikatan kovalen.


Tata nama senyawanya adalah sebagai berikut.
·         Penamaan adalah sebagai berikut:
jumlah atom dalam bahasa Yunani + nama non-logam pertama + spasi + jumlah atom dalam bahasa Yunani + nama non-logam kedua yang diberi akhiran-ida. 
·    Jumlah atom (angka indeks) ditulis sebagai awalan dengan menggunakan bahasa Yunani. Jika indeks atom non logam pertama = 1, maka tidak perlu menggunakan awalan mono.
1 = mono
6 = heksa
2 = di
7 = hepta
3 = tri
8 = okta
4 = tetra
9 = nona
5 = penta
10 = deka

Contoh:
Rumus Kimia
Jumlah atom penyusun
Nama
CO
1 C dan 1 O
Karbon monoksida
CO2
1 C dan 2 O
Karbon dioksida
N2O
2N dan 1 O
Dinitrogen monoksida
N2O5
2N dan 5O
Dinitrogen pentoksida
Catatan: Perhatikan awalan mono tidak digunakan untuk unsur non-logam pertama

Apakah tata nama IUPAC digunakan untuk senyawa yang memiliki nama umum?  Tata nama IUPAC tidak digunakan untuk senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya,
Rumus Kimia
Nama
NH3
Amonia
N2H4
Hidrazin
H2O
Air
CH4
Metana


3. Senyawa yang Mengandung Ion Poliatom
Ion poliatomik adalah ion-ion yang tersusun dari gabungan 2 jenis unsur atau lebih. Banyak senyawa ion yang mengandung ion poliatom. Ion poliatom dapat berupa kation poliatom atau anion poliatom. Simak beberapa contoh ion poliatomik berikut.


Tabel 3. Ion Poliatom dan Penamaannya
Ion Poliatom
Nama ion poliatom
Ion poliatom
Nama ion poliatom
Ion poliatom
Nama ion poliatom
NH4+

Ion ammonium
BrO-
Hipobromit
SO32-
Ion sulfit
OH-
Hidroksida
BrO3-
Bromat
SO42-
Ion sulfat
CO32-
Karbonat
BrO4-
Perbromat
S2O32-
tiosulfat
CN-
Sianida
IO-
Hipoiodat
SbO33-
Antimonit
ClO-
Hipoklorit
ClO2-
Klorit
ClO3-
Klorat
ClO4-
Perklorat
NO3-
Nitrat
MnO42-
manganat
PO43-
Phosfat
NO2-
Nitrit
MnO4-
permanganat

Penamaan senyawa yang mengandung ion poliatomik:
a.       Untuk senyawa yang terdiri dari kation monoatom dan anion poliatom
Ø  Jika kation hanya memiliki satu jenis bilangan oksidasi,  maka penamaannya

 
nama kation monoatom + spasi + nama anion poliatom

Contoh: Na2SO4         = natrium sulfat
Rumus kimia
Kation logam
Nama kation logam
Anion Non Logam
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
Na2SO4
Na+
Ion natrium
SO42-
Ion sulfat
Natrium sulfat

Ø  Jika kation memiliki beberapa jenis bilangan oksidasi, maka penamaannya:
nama logam+ (bilangan oksidasi yang ditulis dalam angka romawi) + spasi + nama anion poliatom

Contoh:    Fe(NO3)2  = besi(II) nitrat
                Fe(NO3)3  = besi(III) nitrat
Rumus kimia
Kation logam
Nama kation logam
Biloks logam
Anion Non Logam
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
Fe(NO3)2  
Fe2+
Ion besi(II)
+2
NO3-
Ion nitrat
besi(II) nitrat
Fe(NO3)3
Fe3+
Ion besi(III)
+3
NO3-
Ion nitrat
besi(III) nitrat


b.      Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom, maka penamaannya:
nama kation poliatom + spasi + nama anion monoatom.

Contoh: NH4Cl           = amonium kliorida
Rumus kimia
Kation logam
Nama kation logam
Anion Non Logam
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
NH4Cl
NH4+
Ion amonium
Cl-
Ion klorida
Ammonium klorida

c.       Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion poliatom, maka penamaannya:
nama kation poliatom + spasi + nama anion poliatom.

Contoh : (NH4)2SO3    = amonium sulfit
Rumus kimia
Kation logam
Nama kation logam
Anion Non Logam
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
(NH4)2SO3
NH4+
Ion amonium
SO32-
Ion sulfit
amonium sulfit

d.      Anion poliatomik yang mengandung oksigen (anion oksi).
1.      Jika hanya mempunyai dua jenis anion oksi
·         Ion dengan jumlah atom O lebih banyak, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen ditambah akhiran –at
·         Ion dengan jumlah atom O lebih sedikit, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen ditambah akhiran –it
Contoh: SO42- = ion sulfat
                                      SO32- = ion sulfit

2.      Jika mempunyai empat jenis anion oksi
·         Ion dengan jumlah atom O paling banyak, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen ditambah awalan per- dan akhiran –at
·         Ion dengan jumlah atom O terbanyak kedua, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen ditambah akhiran –at
·         Ion dengan jumlah atom O terbanyak ketiga, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen ditambah akhiran –it
·         Ion dengan jumlah atom O paling sedikit, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen ditambah awalan hipo- dan akhiran –it
Contoh : ClO4- = ion perklorat
               ClO3- = ion klorat
   ClO2- = ion klorit
   ClO- = ion hipoklorit



4. Senyawa Asam Anorganik
Senyawa asam dapat didefinisikan sebagai zat kimia yang jika dilarutkan dalam air dapat melepas ion H+, contohnya adalah HCl.

Tata nama senyawa asam adalah sebagai berikut
:
Kata”asam” + spasi + nama anion sisa asam

Contoh:
== Untuk senyawa asam biner
Rumus kimia
Kation
Anion
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
HCl
H+
Cl-
Ion klorida
asam klorida
H2S
H+
S2-
Ion sulfida
asam sulfida
== Untuk senyawa asam poliatom
Rumus kimia
Kation
Anion
Nama Anion non logam
Nama Senyawa
HCN
H+
CN-
Ion sianida
asam sianida
H2SO4
H+
SO42-
Ion sulfat
asam sulfat
  

4. Senyawa Basa Anorganik
Senyawa basa dapat diartikan sebagai zat yang jika dilarutkan  dalam air dapat menghasilkan ion OH- (ion hidroksida).
Tata nama senyawa basa adalah sebagai berikut:
 == Jika kation hanya memiliki satu jenis bilangan oksidasi,  maka penamaannya :
nama kation monoatom + spasi + hidroksida

o   Contoh: NaOH           = natrium hidroksida
 == Jika kation memiliki beberapa jenis bilangan oksidasi, maka penamaannya:
nama logam+ (bilangan oksidasi yang ditulis dalam angka romawi) + spasi +  hidroksida
 Contoh:
Fe(OH)2 : besi(II) hidroksida
Fe(OH)3 : besi(III) hidroksida
           

5. Senyawa Hidrat Anorganik 
Senyawa Hidrat merupakan senyawa yang mengandung sejumlah tertentu molekul air yang terikat pada senyawa tersebut
Tata nama senyawa hidrat adalah sebagai berikut:
nama senyawa + spasi + awalan Yunani (jumlah molekul air) + hidrat

Contoh: CuSO4.5H2O = tembaga(II) sulfat pentahidrat

berikut ini kumpulan beberapa soal ulangan harian untuk materi penamaan senyawa dan penyetaraan reaksi kimia. selamat bekerja! SALAM CHEMBUCKET ---


Related Posts

No comments:

Post a Comment