Penamaan senyawa sangat penting dilakukan untuk mempermudah dalam
proses mempelajari senyawa-senyawa kimia. Di alam terdapat banyak senyawa kimia
yang terbentuk secara alami ataupun disintetis oleh para ilmuan untuk
kepentingan tertentu. Seiring perkembangan teknologi dalam ilmu sains semakin
banyak pula senyawa - senyawa kimia yang dihasilkan. Senyawa biasanya diwakili
oleh rumus kimia atau rumus molekul senyawa tersebut, namun saat penyebutan
sangat sulit rasanya menyebutkan rumus molekul. untuk itu IUPAC membuat
aturan-aturan bagaimana cara memberi nama suatu senyawa baik senyawa ion
(binner dan poliatom) maupun senyawa kovalen.
Tata
Nama Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tidak mengandung atom
karbon organik. Pembahasan tata
nama senyawa anorganik yang kita pelajari meliputi:
·
Senyawa biner dari
logam-non logam
·
Senyawa biner dari non logam - non logam
·
Senyawa yang mengandung
ion poliatom
·
Senyawa asam dan basa.
·
Senyawa hidrat
·
1.
Senyawa Biner dari Logam dan Non Logam
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya tersusun atas dua jenis
unsur. Senyawa biner dari logam dan non logam
umumnya adalah senyawa ion. Logam
membentuk ion positif (kation) dan non-Logam membentuk ion negatif (anion).
Nama kation logam dan anion non-logam (monoatom) diberikan pada tabel berikut.
|
Tabel
1. Beberapa kation dan anion monoatomik
Kation
|
Nama sistematik
|
Li+
|
Ion Litium
|
Na+
|
Ion Natrium
|
K+
|
Ion Klaium
|
Rb+
|
Ion Rubidium
|
Ag+
|
Ion perak
|
Mg2+
|
Ion Magnesium
|
Ca2+
|
Ion Kalsium
|
Sr2+
|
Ion Stronsium
|
Anion
|
Nama Sistematik
|
H-
|
Ion Hidrida
|
N3-
|
Ion nitrida
|
As3-
|
Ion arsenida
|
S2-
|
Ion sulfida
|
F-
|
Ion florida
|
Cl-
|
Ion klorida
|
Br-
|
Ion bromida
|
I-
|
Ion iodida
|
O2-
|
Ion oksida
|
Ø Tata
nama senyawa biner logam dan non-logam adalah sebagai berikut.
a. -- Untuk logam yang memiliki satu bilangan oksidasi (logam
utama), maka penamannya
nama
logam + (spasi) + nama
non logam
+ -ida.
Rumus kimia
|
Kation logam
|
Nama kation logam
|
Anion Non Logam
|
Nama Anion non logam
|
Nama Senyawa
|
NaCl
|
Na+
|
Ion natrium
|
Cl-
|
Ion klorida
|
Natrium klorida.
|
MgI2
|
Mg2+
|
Ion magnesium
|
I-
|
Ion iodida
|
Magnesium Iodida
|
b. -- Untuk unsur logam
yang memiliki beberapa bilangan oksidasi (logam transisi),
maka penamannya:
nama
logam+ (bilangan oksidasi yang ditulis dalam angka romawi) +
(spasi) + nama
non logam + -ida
Sebagai
contoh, senyawa FeO dan Fe2O3. Fe dapat membentuk kation
Fe2+ dan Fe3+, maka:
Rumus kimia
|
Kation logam
|
Nama kation logam
|
Biloks logam
|
Anion Non Logam
|
Nama Anion non logam
|
Nama Senyawa
|
FeO
|
Fe2+
|
Ion besi(II)
|
+2
|
O2-
|
Ion oksida
|
besi(II) oksida
|
Fe2O3
|
Fe3+
|
Ion besi(III)
|
+3
|
O2-
|
Ion oksida
|
besi(III) oksida
|
Catatan: Unsur yang
memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu umumnya adalah unsur golongan
transisi. Dalam
nama tradisional, kation yang memiliki muatan lebih tinggi biasanya
berakhiran-i dan yang lebih rendah berakhiran-o
Contoh : FeO
= Ferro Oksida
Fe2O3 = Ferri Oksida
Nama Logam dalam bahasa latin (diberi akhiran –o untuk biloks yang
lebih rendah , dan
diberi akhiran –i untuk biloks yang lebih tinggi) + SPASI + Nama
Non Logam, dan diberi kahiran -ida
|
2.
Senyawa Biner dari Non Logam dan Non Logam
|
Tata
nama senyawanya adalah sebagai berikut.
·
Penamaan adalah sebagai berikut:
jumlah
atom dalam bahasa Yunani + nama non-logam
pertama + spasi + jumlah atom dalam bahasa Yunani + nama
non-logam kedua yang diberi akhiran-ida.
·
Jumlah atom (angka
indeks) ditulis sebagai awalan dengan menggunakan bahasa Yunani. Jika indeks
atom non logam pertama = 1, maka tidak perlu menggunakan awalan mono.
1
= mono
|
6
= heksa
|
2
= di
|
7
= hepta
|
3
= tri
|
8
= okta
|
4
= tetra
|
9
= nona
|
5
= penta
|
10
= deka
|
Contoh:
Rumus Kimia
|
Jumlah atom penyusun
|
Nama
|
CO
|
1 C dan 1 O
|
Karbon monoksida
|
CO2
|
1 C dan 2 O
|
Karbon dioksida
|
N2O
|
2N dan 1 O
|
Dinitrogen
monoksida
|
N2O5
|
2N dan 5O
|
Dinitrogen
pentoksida
|
Catatan: Perhatikan
awalan mono tidak digunakan untuk unsur non-logam pertama
Apakah tata nama IUPAC digunakan untuk senyawa yang
memiliki nama umum? Tata nama IUPAC tidak
digunakan untuk senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya,
Rumus Kimia
|
Nama
|
NH3
|
Amonia
|
N2H4
|
Hidrazin
|
H2O
|
Air
|
CH4
|
Metana
|
3.
Senyawa yang Mengandung Ion Poliatom
|
Tabel
3. Ion Poliatom dan
Penamaannya
Ion Poliatom
|
Nama ion poliatom
|
Ion poliatom
|
Nama ion poliatom
|
Ion poliatom
|
Nama ion poliatom
|
NH4+
|
Ion ammonium
|
BrO-
|
Hipobromit
|
SO32-
|
Ion sulfit
|
OH-
|
Hidroksida
|
BrO3-
|
Bromat
|
SO42-
|
Ion sulfat
|
CO32-
|
Karbonat
|
BrO4-
|
Perbromat
|
S2O32-
|
tiosulfat
|
CN-
|
Sianida
|
IO-
|
Hipoiodat
|
SbO33-
|
Antimonit
|
ClO-
|
Hipoklorit
|
ClO2-
|
Klorit
|
ClO3-
|
Klorat
|
ClO4-
|
Perklorat
|
NO3-
|
Nitrat
|
MnO42-
|
manganat
|
PO43-
|
Phosfat
|
NO2-
|
Nitrit
|
MnO4-
|
permanganat
|
Penamaan senyawa yang
mengandung ion poliatomik:
a. Untuk
senyawa yang terdiri dari kation monoatom dan anion poliatom
Ø Jika kation hanya memiliki satu jenis bilangan
oksidasi, maka
penamaannya
nama
kation monoatom + spasi + nama anion
poliatom
Contoh: Na2SO4 = natrium sulfat
Rumus
kimia
|
Kation
logam
|
Nama
kation logam
|
Anion
Non Logam
|
Nama
Anion non logam
|
Nama
Senyawa
|
Na2SO4
|
Na+
|
Ion natrium
|
SO42-
|
Ion sulfat
|
Natrium sulfat
|
Ø Jika kation memiliki beberapa jenis bilangan oksidasi,
maka penamaannya:
nama
logam+ (bilangan oksidasi yang
ditulis dalam angka romawi) + spasi +
nama anion poliatom
Contoh: Fe(NO3)2
= besi(II) nitrat
Fe(NO3)3 =
besi(III) nitrat
Rumus kimia
|
Kation logam
|
Nama kation logam
|
Biloks logam
|
Anion Non Logam
|
Nama Anion non logam
|
Nama Senyawa
|
Fe(NO3)2
|
Fe2+
|
Ion besi(II)
|
+2
|
NO3-
|
Ion nitrat
|
besi(II) nitrat
|
Fe(NO3)3
|
Fe3+
|
Ion besi(III)
|
+3
|
NO3-
|
Ion nitrat
|
besi(III) nitrat
|
b. Untuk
senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom, maka penamaannya:
nama kation poliatom + spasi
+ nama anion monoatom.
Contoh: NH4Cl = amonium kliorida
Rumus
kimia
|
Kation
logam
|
Nama
kation logam
|
Anion
Non Logam
|
Nama
Anion non logam
|
Nama
Senyawa
|
NH4Cl
|
NH4+
|
Ion amonium
|
Cl-
|
Ion klorida
|
Ammonium klorida
|
c. Untuk
senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion poliatom,
maka penamaannya:
nama kation poliatom + spasi +
nama anion poliatom.
Contoh : (NH4)2SO3 = amonium sulfit
Rumus
kimia
|
Kation
logam
|
Nama
kation logam
|
Anion
Non Logam
|
Nama
Anion non logam
|
Nama
Senyawa
|
(NH4)2SO3
|
NH4+
|
Ion amonium
|
SO32-
|
Ion sulfit
|
amonium sulfit
|
d. Anion poliatomik yang
mengandung oksigen (anion oksi).
1. Jika hanya mempunyai dua jenis anion oksi
·
Ion dengan jumlah
atom O lebih banyak, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen
ditambah akhiran –at
·
Ion dengan jumlah
atom O lebih sedikit, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen
ditambah akhiran –it
Contoh: SO42- = ion sulfat
SO32- = ion sulfit
2. Jika mempunyai empat jenis anion oksi
·
Ion dengan jumlah
atom O paling banyak, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen
ditambah awalan per- dan akhiran –at
·
Ion dengan jumlah
atom O terbanyak kedua, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen
ditambah akhiran –at
·
Ion dengan jumlah
atom O terbanyak ketiga, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen
ditambah akhiran –it
·
Ion dengan jumlah
atom O paling sedikit, maka penamaanya sesuai dengan nama unsur non oksigen
ditambah awalan hipo- dan akhiran –it
Contoh : ClO4- = ion perklorat
ClO3- = ion
klorat
ClO2- = ion klorit
ClO- = ion hipoklorit
4.
Senyawa Asam Anorganik
|
Tata nama senyawa asam adalah sebagai berikut:
Kata”asam” + spasi + nama anion sisa asam
Contoh:
== Untuk senyawa asam biner
Rumus kimia
|
Kation
|
Anion
|
Nama Anion non logam
|
Nama Senyawa
|
HCl
|
H+
|
Cl-
|
Ion klorida
|
asam klorida
|
H2S
|
H+
|
S2-
|
Ion sulfida
|
asam sulfida
|
== Untuk senyawa asam poliatom
Rumus kimia
|
Kation
|
Anion
|
Nama Anion non logam
|
Nama Senyawa
|
HCN
|
H+
|
CN-
|
Ion sianida
|
asam sianida
|
H2SO4
|
H+
|
SO42-
|
Ion sulfat
|
asam sulfat
|
4.
Senyawa Basa Anorganik
|
Tata nama senyawa basa
adalah sebagai berikut:
== Jika kation hanya memiliki satu jenis bilangan
oksidasi, maka
penamaannya :
nama kation monoatom + spasi
+ hidroksida
o Contoh: NaOH =
natrium hidroksida
== Jika kation memiliki beberapa jenis bilangan oksidasi,
maka penamaannya:
nama
logam+ (bilangan oksidasi yang
ditulis dalam angka romawi) + spasi + hidroksida
Contoh:
Fe(OH)2
: besi(II) hidroksida
Fe(OH)3
: besi(III) hidroksida
5.
Senyawa Hidrat Anorganik
|
Tata nama senyawa hidrat
adalah sebagai berikut:
nama senyawa +
spasi + awalan Yunani
(jumlah molekul air) + hidrat
Contoh: CuSO4.5H2O = tembaga(II) sulfat pentahidrat
berikut ini kumpulan beberapa soal ulangan harian untuk materi
penamaan senyawa dan penyetaraan reaksi kimia. selamat bekerja! SALAM CHEMBUCKET ---
No comments:
Post a Comment