1. Menulis
persamaan reaksi
Hal-hal yang digambarkan dalam
persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di sebelah kiri
anak panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan anak panah. Tanda anak panah dibaca “membentuk” atau “bereaksi
menjadi”. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas
(g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous
atau aq). Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi
disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi
diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain
untuk menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan
paling sederhana dari partikel zat yang terlibat dalam reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas
hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai
berikut.
Pereaksi atau reaktan hasil reaksi/produk
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
↓ ↓ ↓
Koefisien H2 = 2 Koefisien O2 = 1
Koefisien H2O = 2
Berdasarkan persamaan reaksi di
atas, berarti 2 molekul hidrogen bereaksi dengan 1
molekul oksigen membentuk 2 molekul H2O. Oleh karena itu sebaiknya dihindari koefisien pecahan karena dapat
memberi pengertian seolah-olah partikel materi (atom atau molekul) dapat dipecah.
Wujud zat dalam persamaan reaksi
disingkat dengan:
(s) : zat padat (solid;)
(l) : zat cair (liquid)
(aq) : larutan dalam air (aqueous)
(g) : gas
2. Menyetarakan Persamaan Reaksi Sederhana
Menurut teori atom Dalton, pada
reaksi kimia tidak ada atom yang hilang tetapi hanya berubah susunannya. Oleh
karena itu, di dalam penulisan persamaan reksi tidak boleh ada jumlah atom yang
berkurang atau berlebih. Atom-atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama jumlahnya
sehingga disebut dengan reaksi yang sudah setara. Untuk menuliskan persamaan
reaksi dengan benar (setara), maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Penulisan rumus kimia zat-zat pereaksi dan hasil
reaksi harus benar
b.
Jumlah sebelum reaksi (di belakang tanda panah)
harus sama dengan jumlah atom-atom sesudah reaksi (di depan tanda panah)
c.
Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus
dinyatakan di dalam tanda kurung miring setelah rumus kimia.
Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara
diperbolehkan mengubah jumlah satuan rumus kimia (jumlah molekul atau satuan
rumus), tetapi tidak diperbolehkan mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat
dalam persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut dengan koefisien.
Latihan soal
1. Tuliskan
dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium yang bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan
aluminium sulfat dan gas hidrogen!
Jawab:
Langkah 1 : Menuliskan persamaan reaksi.
Al(s)
+ H2SO4(aq)
→ Al2(SO4)3(aq)
+ H2(g)
↓ ↓
Jumlah atom di
ruas kiri: Jumlah atom di ruas kanan:
Al
H
S
O
|
= 1
= 2
= 1
= 4
|
Al
H
S
O
|
= 2
= 2
= 3
= 4
|
Langkah 2 : Meletakkan koefisien 2 di depan
Al, sehingga jumlah atom Al di ruas kiri
menjadi 1 × 2 = 2 buah Al (setara dengan jumlah Al di ruas kanan).
Langkah 3 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2SO4
, sehingga di ruas kiri jumlah atom H
menjadi 6, atom S menjadi 3, dan jumlah atom O menjadi 12.
Langkah 4 : Jumlah atom S dan O ruas kiri
sudah sama dengan ruas kanan, sedangkan
atom H ruas kanan belum setara dengan ruas kiri.
Langkah 5 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2,
sehingga jumlah atom H ruas kanan
menjadi 6, setara dengan ruas kiri.
Persamaan reaksi menjadi setara:
2Al(s) + 3H2SO4(aq)
→ Al2(SO4)3(aq)
+ 3H2(g)
Karena Al2(SO4)3
tidak ditambah koefisien, berarti koefisien Al2(SO4)3
= 1.
link berikut merupakan tempat kalian melatih kembali pemahaman kalian untuk materi pemberian tata nama senyawa kimia. selamat berlatih!
No comments:
Post a Comment