Hay sobat chemistrylover, ternyata Reaksi Kimia bisa terjadi di mana saja bahkan di sekeliling kita dan kapan saja lho!
Tidak hanya di laboratorium saja, sebuah materi yang berinteraksi dalam membentuk produk baru disebut reaksi kimia, seperti saat sedang memasak atau membersihkan halaman rumah juga termasuk aktivitas yang bisa menimbulkan reaksi kimia. Reaksi kimia juga sangat penting dalam berbagai peristiwa yang terjadi di alam, seperti hujan asam dan fotosintesis.
Selain itu, di tubuh Sobat pun juga mengalami perubahan kimia, contohnya seperti saat berolahraga atau bahkan bernafas. Keren banget, kan?
Pengertian Reaksi Kimia
Nah Sobat, sesuai yang sudah disebutkan di awal nih, bahwa reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan menghasilkan produk yang baru. Zat adalah unsur atau senyawa kimia. Reaksi kimia mengatur ulang atom reaktan untuk membuat zat yang berbeda.
Karena banyaknya reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita, dibuatlah bentuk persamaan kimia untuk memudahkan manusia dalam mengekspresikan reaksi kimia. Persamaan kimia adalah pernyataan matematis yang melambangkan pembentukan produk dari reaktan sekaligus menyatakan kondisi tertentu yang menjadi alasan terjadinya reaksi.
Reaktan berada di sisi kiri, sedangkan produk yang terbentuk berada di sisi kanan dan dihubungkan oleh anak panah. Contohnya,
Dari persamaan di atas dapat Sobat lihat, bahwa A dan B adalah reaktan yang bereaksi dan membentuk produk C dan D. Dalam persamaan kimia yang sebenarnya, reaktan dilambangkan dengan rumus kimianya. Berdasarkan kekekalan massa, persamaan kimia harus seimbang, yaitu jumlah atom di kedua sisi harus sama. Contohnya,
Ciri-ciri Reaksi Kimia
1. Perubahan Warna
Sobat, mungkin pernah melihat suatu benda yang berubah warnanya.
Misalnya, pagar rumah yang akan berubah warna jika sering terkena air hujan dan panas matahari. Pagar yang tadinya memiliki warna mengkilap akan berubah menjadi pudar. Terlebih lagi jika pagar rumahmu akan memiliki karat. Karat yang terbentuk pada pagar inilah hasil reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air di udara. Ini membentuk senyawa baru yang disebut oksida besi. Perubahan warna pagar menjadi karat menunjukan bahwa telah terjadi perubahan kimia.
2. Perubahan Suhu
Ketika energi diserap atau dilepaskan, hal ini lah yang menandakan adanya perubahan kimia. Misalnya kembang api.
Kembang api adalah salah satu contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu dan memancarkan cahaya. Kembang api mengandung bahan bakar dan zat pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar energi dan sebagian energi ini dilepaskan sebagai panas.
3. Formasi Presipitasi (pengendapan)
Ketika mencampur dua cairan di dalam gelas kimia, mungkin akan membentuk zat padat dan mengendap, maka ini telah terbukti adanya perubahan kimia.
Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air aman untuk dikonsumsi manusia. Fasilitas pemurnian air mengambil keuntungan dari penambahan bahan kimia yang akan bereaksi dengan mengendapkan pengotor dalam air. Kemudian air yang sudah murni dapat disaring dari padatan yang mengandung kotoran.
4. Menghasilkan Gas
Misalnya, lubang-lubang kecil di dalam potongan roti, rongga di dalam roti ini menandakan zat yang mengembang, seperti soda kue bereaksi dengan bahan asam pada roti membentuk gas karbon dioksida. Gas inilah yang membantu roti untuk mengembang.
5. Emisi Cahaya
Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya. Misalnya, saat menekuk "lightstick". Ketika lightstick ditekuk, reaksi kimia dimulai antara hidrogen peroksida dan oksalat fenil ester, menghasilkan cahaya.
UNTUK LEBIH JELASNYA KALIAN BISA TONTON VIDEO PADA LINK : reaksi kimia, ciri-ciri dan jenisnya
No comments:
Post a Comment