Reaksi
pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk menjalankan kendaraan. reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi
karena reaksi antara logam dengan oksigen di udara. Dari reaksi-reaksi
tersebut, apakah zat hasil reaksi dapat kembali lagi menjadi zat semula? Apakah
glukosa dapat kembali menjadi klorofil? Apakah energi yang dihasilkan untuk menggerakkan kendaraan dapat kembali lagi
menjadi bensin? Apakah besi berkarat dapat kembali menjadi besi yang bersih
seperti semula? Reaksi-reaksi tersebut merupakan reaksi kimia satu arah (ireversibel), yaitu reaksi kimia di mana zat-zat hasil
reaksi tidak
dapat
kembali lagi menjadi zat-zat semula. Apabila air dalam sebuah tempat tertutup
(sistem tertutup atau pada suhu kamar) dipanaskan, beberapa molekul air pada
permukaan akan bergerak cukup cepat untuk lepas dari cairan dan menguap.
Apabila air berada dalam ruang terbuka, tidak mungkin molekul air akan kembali
lagi, sehingga uap yang terbentuk akan habis. Namun, jika air berada pada suatu
tempat tertutup seperti berikut maka akan terdapat perbedaan.
Uap
yang terbentuk tidak dapat melepaskan diri dan akan bertabrakan dengan air-air
di permukaan dan akan kembali pada cairan (dengan kata lain mengembun). Pada
awalnya kecepatan pengembunan rendah, saat terdapat sedikit molekul dalam uap.
Penguapan akan berlanjut dengan kecepatan yang lebih besar daripada
pengembunan. Oleh karena itu, volume air akan menyusut dan molekul-molekul uap
akan bertambah. Bertambahnya molekul-molekul uap mengakibatkan molekul-molekul
tersebut saling bertabrakan, dan bergabung dengan cairan. Pada akhirnya,
kecepatan penguapan dan pengembunan akan sama. Keadaan di mana reaksi berlangsung
terus-menerus dan kecepatan membentuk zat produk sama dengan kecepatan menguraikan
zat pereaksi disebut kesetimbangan dinamik. Reaksi kimia yang dapat balik (zat- zat produk
dapat kembali menjadi zat-zat semula) disebut reaksi reversibel. Ciri-ciri kesetimbangan dinamis adalah:
- Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
- Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
- Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke arah reaktan (zat-zat pereaksi).
- Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi terjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat dilihat).
- Setiap komponen tetap ada.
Pada
reaksi kesetimbangan peruraian gas N2O4 menjadi gas NO2,
tercapai keadaan setimbang saat kecepatan terurainya N2O4
sama besarnya dengan kecepatan membentuk kembali N2O4.
Tercapainya
kesetimbangan dinamis peruraian N2O4 dapat dilihat pada
gambar berikut.
Ket :
(a) Reaksi
dimulai, campuran reaksi terdiri dari N2O4 tidak
berwarna,
(b) N2O4
terurai membentuk NO2 cokelat kemerahan, warna campuran jadi
cokelat,
(c) Kesetimbangan
tercapai, konsentrasi NO2 dan N2O4 konstan dan
warna campuran mencapai warna final,
(d) Karena
reaksi berlangsung terusmenerus dengan kecepatan sama, maka konsentrasi dan
warna konstan. Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change,
Martin S. Silberberg, 2000.
A. Keadaan
Kesetimbangan
Reaksi
yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik (reversibel). Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan
reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke
kiri, maka reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum, reaksi
kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:
Pada saat setimbang, ada
beberapa kemungkinan yang terjadi dilihat dari konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi pada saat itu.
Pada
reaksi di atas, ada
3 kemungkinan yang terjadi yaitu sebagai berikut.
Kemungkinan I
a) Mula-mula
konsentrasi A dan B harganya maksimal, kemudian berkurang sampai tidak ada
perubahan; b) Konsentrasi
C dan D dari nol bertambah terus sampai tidak ada perubahan; c) Pada saat setimbang,
konsentrasi C dan D lebih besar daripada A dan B.
Kemungkinan II
Perubahan
konsentrasi A dan B menjadi C dan D sama seperti kemungkinan I. Pada saat
setimbang, konsentrasi C dan D lebih kecil daripada A dan B
Kemungkinan III
Perubahan
konsentrasi A dan B menjadi C dan D sama seperti kemungkinan I dan II, tetapi
pada saat setimbang konsentrasi A dan B sama dengan konsentrasi C dan D.
Ada
dua macam sistem kesetimbangan, yaitu kesetimbangan dalam sistem homogen dan kesetimbangan dalam sistem heterogen.
A.1 Kesetimbangan
dalam Sistem Homogen
- Kesetimbangan
dalam sistem gas–gas
contoh:
- Kesetimbangan dalam sistem
larutan–larutan
Contoh:
No comments:
Post a Comment