- Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik;
- Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan eksperimentasi;
- Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial;
- Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan;
- Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebebaran ilmiah dengan cara penelitian, ujicoba, maupun eksperimentasi;
- Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium;
- Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai;
- Laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berrbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
- Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik;
- Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan eksperimentasi;
- Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaan ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial;
- Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan;
- Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebebaran ilmiah dengan cara penelitian, ujicoba, maupun eksperimentasi;
- Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium;
NO.
|
NAMA ALAT
|
FUNGSI
|
1
|
Gelas
ukur
|
Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat
untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L
|
2
|
Labu
ukur
|
mengencerkan larutan hingga mencapai
volume tertentu
|
3
|
Labu
Erlenmeyer
|
Tempat mencampur, mengukur dan
menyimpan cairan
|
4
|
Gelas
kimia
|
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan
|
5
|
Pipet
tetes
|
memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu
berupa tetesan
|
6
|
Pipet
ukur
|
untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan
volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut
|
7
|
Pipet
volem / pipet gondok
|
untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai
dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut
|
8
|
Kaki
tiga
|
sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses
pemanasan
|
9
|
Rak
tabung reaksi
|
ebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan
menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur
|
10
|
Penjepit
tabung reaksi
|
menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan
|
11
|
Plat
tetes
|
Sebagai penguji keasaman suatu larutan atau mereaksikan
larutan
|
12
|
Mortar dan Pestle
|
untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat
yang masih bersifat padat atau kristal
|
13
|
Kawat kasa
|
Untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus
|
14
|
Corong pisah
|
Untuk memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan
densitas yang berbeda.
|
15
|
Batang pengaduk
|
untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk keperluan
praktek di laboratorium
|
16
|
Kaca arloji
|
Tempat benda yang tengah berada dalam proses pengamatan dan
Sebagai tempat untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
|
17
|
Kondensor
|
untuk mendinginkan cairan panas dan mengembunkan uap
|
18
|
Corong
|
Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan
dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas saing pada bagian atas
|
19
|
Filler / karet penghisap
|
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.
Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur
|
20
|
Spatula
|
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan,
misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam
digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan
logam dapat digunakan spatula logam
|
21
|
Klem dan statif
|
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi · Menjepit buret dalam proses titrasi · Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi |
22
|
Cawan petri
|
digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu
berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya (ada 2 macam yaitu yang terbuat dari kaca dan plastik)
|
23
|
Tabung reaksi
|
Untuk mereaksikan dua zat atau lebih
|
24
|
Pembakar spritus
|
Memanaskan cairan untuk reaksi yang membutuhkan panas
|
25
|
Kertas lakmus
|
Identifikasi larutan asam basa
|
26
|
Kertas saring
|
Untuk menyaring campuran
|
27
|
Indikator universal
|
Untuk menentukan pH larutan
|
28
|
Thermometer
|
Untuk mengukur suhu larutan/campuran
|
29
|
Kawat nikrom
|
Untuk melakukan pengujian nyala dari beberapa zat
tertentu
|
30
|
Sarung tangan
|
Pelindung tangan
|
Selain didukung oleh alat - alat, di dalam laboratorium terdapat begitu banyak bahan-bahan kimia. Bahan - bahan kimia memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. ada yang bersifat mudah menguap, mudah terbakar, beracun dan lain-lain. Berdasarkan sifat tersebut, untuk keamanan kita bekerja di Laboratorium maka kita perlu mengetahui sifat-sifat bahan kimia tersebut. Sifat bahan kimia biasanya dilambangkan dengan simbol (gambar) yang terdapat pada wadah (tempat) bahan tersebut. berikut beberapa simbol dari sifat bahan kimia.
NO.
|
LAMBANG
|
SIFAT
BAHAN KIMIA
|
CONTOH
|
1.
|
Bahan kimia bersifat
pengoksidasi, bahaya yang dapat ditimbulkan adalah dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan
bahan pereduksi.
Tindakan pencegahannya adalah Hindarkan bahan Oxidizing (O) dari panas dan reduktor. |
Hidrogen peroksida, Kalium
perklorat
|
|
2.
|
Toxic (Beracun) |
bahan yang bersifat
beracun. Bila tertelan atau terhirup zat ini dapat menyebabkan sakit yang
serius bahkan kematian.
Tindakan pencegahan adalah jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit |
Metanol, Benzena
|
3.
|
Explosive (Mudah Meledak) |
Eksplosive memiliki simbol
huruf ‘E’ dan memiliki arti Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan yang perlu kita lakukan adalah hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik |
KClO3, NH4NO3, Trinitro
Toluena (TNT)
|
4.
|
Flammable (Mudah Terbakar) |
bahan kimia yang mempunyai
titik nyala rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas
atau loncatan bunga api. Jauhkan bahan kimia ini dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api
|
Butane, propane, aseton
dan benzene
|
5.
|
Harmful Irritant (Bahaya Iritasi) |
bahan kimia berbahaya
yaitu Irritan artinya bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Hindari kontak langsung dengan kulit
|
NaOH, C6H5OH, Cl2
|
6.
|
Dangerous for Enviromental
|
bahan kimia yang berbahaya
bagi satu atau beberapa komponen lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup |
Tributil timah klorida,
Tetraklorometan, Petroleum bensin
|
7.
|
Corrosive |
Bahan yang bersifat
korosif atau dapat merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.
Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam |
HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
|
8.
|
Poison Gas (Gas Beracun) |
gas yang beracun.
Tindakan yang perlu di lakukan Jauhkan dari pernapasan kita, jangan sampai terhirup |
Chlorine, Methil bromide,
Nitric oxide
|
9.
|
Dangerous when wet (Berbahaya saat basah) |
Material yang bereaksi
cukup keras dengan air.
Tindakan yang dianjurkan jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab |
Calcium carbide, Potassium
phosphide, Maneb
|
10.
|
Flammable Solid (padatan mudah terbakar) |
Bahan Padatan yang mudah
terbakar.
Tindakan yang dianjurkan hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api |
Sulfur, Picric acid,
Magnesium
|
No comments:
Post a Comment