--> Senyawa Hidrokarbon | Ibeli Ketut

Tuesday, May 28, 2019

Senyawa Hidrokarbon

| Tuesday, May 28, 2019

SENYAWA HIDROKARBON
Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis kekhasan atom karbon
Membedakan atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur molekul dan  kejenuhan ikatan

Sesuai dengan namanya, senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon. Sejak 1780, senyawa karbon dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok senyawa karbon organic dan senyawa karbon anorganik. Pengelompokkan ini didasarkan pada sumber senyawa karbon tersebut. Senyawa karbon organic yang lebih dikenal dengan istilah senyawa organic adalah senyawa karbon yang diperoleh atau berasal dari makhluk hidup. Senyawa karbon yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Adapun senyawa karbon anorganik adalah senyawa karbon yang bukan berasal dari makhluk hidup, misalnya batu kapur (CaCO3), karbida (CaC2) dan litium sianida (LiCN).
Senyawa karbon anorganik tidak hanya berasal dari mineral-mineral pada permukaan kulit bumi, tetapi terdapat juga pada tubuh makhluk hidup. Misalnya, kalsium karbonat (CaCO3) merupakan komponen utama cangkang kerang.
Persamaan antara senyawa karbon organic dengan senyawa karbon anorganik, yaitu:
a.    Kedua jenis senyawa mengandung atom karbon
b.   Kedua jenis senyawa tersebut dapat diperoleh dari makhluk hidup dan dapat juga diperoleh dari hasil reaksi senyawa-senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Adapun perbedaan senyawa karbon organic dan senyawa karbon anorganik dapat dilihat pada tabel berikut.

KEKHASAN ATOM KARBON
Berdasarkan kemampuannya untuk berikatan dengan atom C lainnya, atom C dikelompokkan menjadi atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener.

a.   Atom C primer
Atom C primer adalah atom C yang hanya mengikat satu atom C lainnya. Pada senyawa hidrokarbon jenuh, atom C primer mengikat tiga atom H ( -CH3).
Perhatikan tanda segitiga () yang menandai atom C primer pada contoh-contoh senyawa berikut ini.
b.   Atom C sekunder
Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya. Pada suatu senyawa hidrokarbon jenuh, atom C sekunder mengikat dua atom H (-CH2-).
c.   Atom C tersier
Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lainnya. Pada senyawa hidrokarbon jenuh, atom C hanya mengikat tiga atom H.
d.   Atom C kuartener
Atom C kuartener adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya. Pada senyawa hidrokarbon jenuh, atom C kuartener tidak mengikat atom H.

Atom karbon terletak di bagian tengah system periodic sehingga nilai keelektronegatifan sedang (2,5). Sifat ini menyebabkan atom karbon dapat berikatan dengan atom-atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar atau lebih kecil. Atom karbon dapat memiliki bilangan oksidasi positif (+2, +4), negative (-2, -4), atau bahkan nol. Perhatikan tanda dan nilai bilangan oksidasi atom C dalam senyawa-senyawa karbon pada tabel berikut.

a.     Ikatan antaratom karbon pada senyawa karbon
Antaratom karbon dapat saling berikatan membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga.

1)   Ikatan tunggal
Pada senyawa C2H6, terdapat dua buah atom C dan enam buah atom H. Setiap atom C berikatan kovalen dengan tiga atom H dan antaratom C juga berikatan kovalen. Struktur Lewis senyawa C2H6 sebagai berikut.
2)   Ikatan rangkap dua
Pada senyawa C2H4, terdapat dua atom Cdan empat atom H. Setiap atom C mengikat dua atom H dengan ikatan kovalen. Untuk mengikuti kaidah octet, antaratom C membentuk dua ikatan kovalen sehingga terdapat ikatan kovalen rangkap dua. Struktur Lewis senyawa C2H4, sebagai berikut.
3)   Ikatan rangkap tiga
Pada senyawa C2H2 terdapat dua atom C dan dua atom H. Setiap atom C mengikat satu atom H dengan ikatan kovalen. Untuk mengikuti kaidah octet, enam elektron dari dua atom C membentuk tiga pasang elektron terikat sehingga terdapat ikatan rangkap tiga. Struktur Lewis senyawa C2H2 sebagai berikut.

Senyawa karbon dapat membentuk rantai yang sangat panjang. Hal ini terjadi karena atom C memiliki kemampuan untuk mengikat satu, dua, tiga atau bahkan empat atom C lainnya. Perhatikan ikatan pada senyawa-senyawa karbon berikut ini.

Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbonnya, senyawa karbon dapat dikelompokkan menjadi senyawa karbon jenuh dan senyawa karbon tidak jenuh.
a.    Senyawa karbon jenuh
Senyawa karbon jenuh adalah senyawa karbon yang hanya memiliki ikatan tunggal antaratom C atau tidak memiliki ikatan rangkap antaratom C.
Contoh:
b.    Senyawa karbon tak jenuh
Senyawa karbon tak jenuh adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap antaratom C. Ikatan rangkap ini dapat berupa ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Contoh: 

Untuk lebih memahami materi terkait senyawa karbon, silahkan download  berikut!







Related Posts

No comments:

Post a Comment