SENYAWA HIDROKARBON
Indikator
Pencapaian Kompetensi
Membedakan atom C primer, sekunder, tertier,
dan kuarterner
Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
struktur molekul dan kejenuhan ikatan
Sesuai
dengan namanya, senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon.
Sejak 1780, senyawa karbon dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok senyawa
karbon organic dan senyawa karbon anorganik. Pengelompokkan ini didasarkan pada
sumber senyawa karbon tersebut. Senyawa karbon organic yang lebih dikenal
dengan istilah senyawa organic adalah senyawa karbon yang diperoleh atau
berasal dari makhluk hidup. Senyawa karbon yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Adapun senyawa karbon
anorganik adalah senyawa karbon yang bukan berasal dari makhluk hidup, misalnya
batu kapur (CaCO3), karbida (CaC2) dan litium sianida
(LiCN).
Senyawa
karbon anorganik tidak hanya berasal dari mineral-mineral pada permukaan kulit
bumi, tetapi terdapat juga pada tubuh makhluk hidup. Misalnya, kalsium karbonat
(CaCO3) merupakan komponen utama cangkang kerang.
Persamaan
antara senyawa karbon organic dengan senyawa karbon anorganik, yaitu:
a. Kedua jenis senyawa mengandung atom karbon
b. Kedua jenis senyawa tersebut dapat diperoleh dari
makhluk hidup dan dapat juga diperoleh dari hasil reaksi senyawa-senyawa yang
bukan berasal dari makhluk hidup.
Adapun perbedaan senyawa
karbon organic dan senyawa karbon anorganik dapat dilihat pada tabel berikut.
Berdasarkan
kemampuannya untuk berikatan dengan atom C lainnya, atom C dikelompokkan
menjadi atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener.
a.
Atom C primer
Atom
C primer adalah atom C yang hanya mengikat satu atom C lainnya. Pada senyawa
hidrokarbon jenuh, atom C primer mengikat tiga atom H ( -CH3).
Perhatikan
tanda segitiga (▲) yang menandai atom C primer
pada contoh-contoh senyawa berikut ini.
b.
Atom C sekunder
Atom
C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya. Pada suatu senyawa
hidrokarbon jenuh, atom C sekunder mengikat dua atom H (-CH2-).
c.
Atom C tersier
Atom
C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lainnya. Pada senyawa
hidrokarbon jenuh, atom C hanya mengikat tiga atom H.
d.
Atom C kuartener
Atom
C kuartener adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya. Pada senyawa
hidrokarbon jenuh, atom C kuartener tidak mengikat atom H.
Atom
karbon terletak di bagian tengah system periodic sehingga nilai
keelektronegatifan sedang (2,5). Sifat ini menyebabkan atom karbon dapat
berikatan dengan atom-atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar atau lebih
kecil. Atom karbon dapat memiliki bilangan oksidasi positif (+2, +4), negative
(-2, -4), atau bahkan nol. Perhatikan tanda dan nilai bilangan oksidasi atom C
dalam senyawa-senyawa karbon pada tabel berikut.
a.
Ikatan antaratom
karbon pada senyawa karbon
Antaratom karbon
dapat saling berikatan membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan
rangkap tiga.
1)
Ikatan tunggal
Pada senyawa C2H6, terdapat dua
buah atom C dan enam buah atom H. Setiap atom C berikatan kovalen dengan tiga
atom H dan antaratom C juga berikatan kovalen. Struktur Lewis senyawa C2H6
sebagai berikut.
2)
Ikatan rangkap dua
Pada senyawa C2H4,
terdapat dua atom Cdan empat atom H. Setiap atom C mengikat dua atom H dengan
ikatan kovalen. Untuk mengikuti kaidah octet, antaratom C membentuk dua ikatan
kovalen sehingga terdapat ikatan kovalen rangkap dua. Struktur Lewis senyawa C2H4,
sebagai berikut.
3)
Ikatan rangkap tiga
Pada senyawa C2H2 terdapat dua
atom C dan dua atom H. Setiap atom C mengikat satu atom H dengan ikatan
kovalen. Untuk mengikuti kaidah octet, enam elektron dari dua atom C membentuk
tiga pasang elektron terikat sehingga terdapat ikatan rangkap tiga. Struktur
Lewis senyawa C2H2 sebagai berikut.
Senyawa
karbon dapat membentuk rantai yang sangat panjang. Hal ini terjadi karena atom
C memiliki kemampuan untuk mengikat satu, dua, tiga atau bahkan empat atom C
lainnya. Perhatikan ikatan pada senyawa-senyawa karbon berikut ini.
Berdasarkan
jenis ikatan antaratom karbonnya, senyawa karbon dapat dikelompokkan menjadi
senyawa karbon jenuh dan senyawa karbon tidak jenuh.
a. Senyawa karbon jenuh
Senyawa karbon
jenuh adalah senyawa karbon yang hanya memiliki ikatan tunggal antaratom C atau
tidak memiliki ikatan rangkap antaratom C.
Contoh:
b. Senyawa karbon tak jenuh
Senyawa karbon
tak jenuh adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap antaratom C.
Ikatan rangkap ini dapat berupa ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Contoh:
Untuk lebih memahami materi terkait senyawa karbon, silahkan download berikut!
No comments:
Post a Comment